MASYARAKAT KAMPUNG
SKENDI
KABUPATEN SORONG SELATAN
SANGAT RAMAH
Langit
menurunkan gerimis gerimis kecil air hujan saat aku berjalan kearah kampung
Skendi yang sudah kuputuskan akan kusinggahi hingga beberapa hari ke depan
untuk beristirahat. kampung Skendi sangat tentram, terletak tepat di lereng
gunung dan dikelilingi ladang petani dan batu batu besar dan kecil, ketika
pertama melihat Skendi, aku membayangkan, dengan tinggal di sini, aku pasti
akan melahirkan banyak tulisan-tulisan dengan kisah yang banyak dan mengikat
hati.
Satu
pohon Kupasa dalam bahasa tehit berdiri kokoh di samping rumah ,tumbuh
berhadapan di sisi jalan sebagai gerbang kampung Skendi, satu pohon itu
disatukan dengan sebuah batu besar menjolok tinggi dan dililingi rumput rumput
kecil. Melihat pohon kupasa aku langsung ingin tulis sebuah tulisan agar
menjadi kenangan tersendiri dalam hidupku.
Penduduk
kampung Skendi bersikap ramah kepada setiap orang yang berasal dari luar kampung Skendi, mereka
akan menyapa dengan sopan dan membuka rumah lalu memberikan hidangan teh ,kopi dan kue. Masyarakat
kampung Skendi senang jika ada orang yang ke kampung mereka. aku berpikir, apa yang di
tunjukan masyarakat kampung ini saat luar biasa padahal mayoritas warga kampung
ini hanya petani .
Kampung
Skendi 50 meter dari arah jalan Teminabuan Sorong, kampung Skendi awalnya
berada dekat kali dan mata air , tapi pada zaman tuan sesa yang saat itu
menjabat sebagai bestir yang sekarang kita kenal dengan sebutang kepala distrik
dan ibu kota distrik pada saat itu berkedudukan di kampung konda,Tuan Sesa ia
memerintahkan kepala kampung hanok selaya untuk mengarahkan masyarakatnya
pindah dari kali dan mata air itu. Dengan dalih penyemaran air yang di gunakan
oleh PDAM.
Hanok
selaya yang pada saat itu menjabat sebagai kepala kampung skendi yang saat itu
sangat disegadi oleh masyarakat setempat. Di Kampung Skendi ada lima marga besar
yang mendiami Kampung ini ada marga selaya,marga sesa,marga karsau,marga
bleskadir,marga kaliele,mereka hidup rukung dan damai.
Kampung
Skendi berbatasan dengan kampung tegirolo,kampung nambro dan kampung wehali.dan
pada zaman perang dunia kedua, tentara hindia belanda menjadikan Kampung Skendi
sebagai tempat persembunyian mereka dikarenakan kampung skendi dikelilingi oleh
batu batu besar yang sulit untuk di lintasi oleh musu.
Marga
selaya sebagai pribumi kampung skendi mereka tetap menjabat sebagai kepala kampung,
hal ini sudah dari zama dahulu walapung di beberapa dekade ada marga karsau yang
menjabat sebagai kepala kampung namun 10 tahun terhitum 2017 kebelakang kembali
kepala kampung di jabat lagi oleh marga
selaya di tahun 2017-2018 kepala kampung di jabat kali oleh marga bleskadit
Kampung
Skendi memiliki potensi yang bisa menhasilkan uang, salah satunya air kali
kembira,tanah yang subur,batu yang berdiri kokoh. Jika kali kembira di kelola
menjadi potensi sebagai arumjeram? .
Tanah di Kampung Skendi berwana hitam dan sangat pas untuk di taman
sayur,ubi ubi dan bermacam tanaman lainnya?. Batu yang begitu banyak yang bisa
di jadikan bisnis batu kelikir dengan berbagai ukuran.CS
0 Comments
silahkan memberikan komentarnya