Usaha sektor non formal menjadi pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan mendirikian usaha kecil tidak menarik bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan relatif tinggi.
Idealnya lulusan perguruan tinggi memiliki kemampuan melakukan analitis, yaitu merubah persoalan yang rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis dapat digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang pendirian sebuah usaha.
Sayangnya kebanyakan lulusan perguruan tinggi lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk memulai usaha.
Selanjutnya aspek permodalan adalah salah satu
faktor penghambat lahirnya wirausahawan muda. Modal dianggap segala-galanya.
Perhitungan investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi
begitu rumit dan menakutkan. Sehingga mereka lebih memilih sebagai sosok
pencari kerja daripada membuka usaha dan lapangan kerja.
Jadi bagi seseorang yang tak memiliki uang terbuka peluang untuk menjadi pemilik usaha “bussines owner”. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang adalah modal dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang dapat menahan beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang sebuah usaha dapat berdiri dan berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa harapan pemiliknya.
Kalau seseorang tidak memiliki dengkul sendiri,
gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah marah sepanjang ada
konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun kemitraan permodalan merupakan
kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan lebih besar daripada modal dengan
dengkul sendiri.
Keberanian mengambil resiko adalah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian memulai usaha dengan modal dengkul kaki menandakan kapasitas, kekuatan dan daya saing pebisnis itu sendiri. Semua orang memiliki potensi menjadi pebisnis modal dengkul. Perbedaan menyolok satu dengan yang lain adalah keberanian bertindak.
Sikap berani bertindak mampu mengeliminir
hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan ketidaktersediaan
modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak memulai, tetapi sebaiknya
memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang gemilang.
Setiap gagasan atau ide yang lahir dari rahim seorang tak ber-uang memiliki daya tahan untuk bertahan dan berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi Pebisnis modal dengkul?
0 Comments
silahkan memberikan komentarnya